Selasa, 10 April 2012
LANGIT, KURSI, ARASY
LANGIT, KURSI, ARASY
Diriwayatkan, sesungguhnya untuk pertama kali yang Allah ciptakan adalah mutiara. kemudian Allah memandangnya dengan pandangan penuh keagungan, maka hancurlah mutiara itu.
Dia bergoncang karena takut kepada Tuhannya dan jadilah dia air, kemudian Allah memandangnya dengan pandangan rahmat, maka membekulah separuh mutiara yang telah berubah menjadi air itu.
Allah menciptakan darinya Arasy, dan Arasy itupun bergoncang, maka Allah menuliskan padanya “La ilaaha illallah Muhammadur rasulullah.”
maka diamlah Arasy tersebut. Allah tetap membiarkan bagian yang berupa air pada keadaannya dan berguncang sampai hari kiamat.
Itulah firman Allah Swt :
“Wa kana arsuhu alalmaa’i”
artinya: Dan singgasana Nya (sebelum itu) diatas air.” (QS Hud.7)
Kemudian air itu saling bertepuk dan berombak serta mengepulkan banyak asap, membubung saling tindih satu dengan yang lain.
Air itu berbuih…. dan dari buih itu Allah menciptakan beberapa langit dan bumi dalam bentuk sebuah lipatan.
Jadi langit dan bumi dalam bentuk yang padu, dan Allah menciptakan didalamnya angin, maka dia memisahkan antara lipatan-lipatan langit dan lipatan-lipatan bumi. Sebagaimana Allah mengabarkan dengan firman-Nya :
“Sumastawaa ila samaa’i wa hiya dukhanun”
artinya : Kemudian Dia menuju kepada (penciptaan) langit dan langit masih merupakan asap.” (QS Fushshilat 11)
Orang-orang bijak berkata,”Sesungguhnya Allah Swt menciptakan langit dari asap dan tidak dari uap, karena asap adalah suatu yang bagian-bagiannya saling berhubungan erat dan tetap menyatu sampai batas terakhirnya. Sedang uap selalu saling berjauhan dan saling melepaskan diri.”
(Faedah) Diantara langit dunia dan bumi, demikian pula antara sebuah langit dan langit yang lain terdapat jarak lima ratus tahun perjalanan, demikian pula dengan tebal setiap langit.
Dikatakan sesungguhnya langit dunia ini lebih putih warnanya dibandingkan dengan susu, kalau dia tampak hijau (biru), itu karena pantulan kehijauan gunung Qaaf.
Nama langit dunia itu namanya Raqi’ah,
langit kedua terdiri dari besi yang cemerlang memancarkan sinar dan namanya Faidun atau Ma’un.
Langit ketiga terdiri dari tembaga yang disebut dengan Malakut atau Harayun.
Langit ke empat terdiri dari perak yang putih , hampir-hampir sinarnya dapat menghilangkan pandangan mata, namanya Zahirah.
Di langit kelima dari emas merah, yang disebut Muzayanah atau Musahharah.
Langit ke enam dari mutiara yang gilang-gemilang sinarnya, namanya Khalishah.
Dan di langit ketujuh terdapat Baitul Mak’mur yang memiliki empat buah tiang, sebuah dari Yaqut merah, sebuah dari Zabar zad, sebuah dari perak putih, dan sebuah lagi dari emas merah.
Ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa sesungguhnya Baitul Mak’mur itu terdiri dari batu akiq dan setiap harinya tujuh puluh malaikat masuk kesana dan tidak kembali sampai hari kiamat.
Menurut pendapat yang dapat dipercaya (mu’tamadd):
Sesungguhnya bumi ini lebih utama dari pada langit, karena para nabi diciptakan dari sana dan dikebumikan didalamnya.
Dan yang paling utama dari tingkatan-tingkatan bumi adalah yang paling atas, karena orang dunia mengambil manfaat darinya.
( dari Ibnu Abbas) , langit yang paling utama adalah yang atapnya dekat dengan Arasy Tuhan Yang Maha Pengasih, yaitu Kursi karena ia dekat dengan Aras.
(Sebuah Faedah yang sangat tersamar) Diantara keajaiban ciptaan Tuhan Yang Maha Mencipta Tabaaraka wa Ta’ala adalah penciptaan langit yang ke tujuh dari satu asap serta setiap langit tidak menyerupai langit yang lain.
Juga Allah menurunkan dari langit itu air hujan dan menumbuhkan dengannya bermacam-macam tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang berbeda-beda warna dan rasanya. sebagaimana firman Allah :
“Wa nufadhilu ba’dhaha ala ba’dhin fi ukuli”
artinya: dan kami melebihkan sebagian tanaman-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya (QS Ar-Ra’d 4)
Dan juga menciptakan anak cucu Adam atas beberapa tingkatan yang berbeda beda, ada yang berkulit putih dan ada yang hitam, begembira dan bersedih, mukmin dan kafir, alim dan bodoh, padahal asal mereka adalah Adam, maka Maha Suci Tuhan yang mengokohkan segala sesuatu yang telah di ciptakan-Nya.
Kursi
Allah berfirman (Al Baqarah 255):
“wa shiha kursyyuhusamaawati wal arda”
Arti:Kursinya meliputi langit dan bumi.
diterangkan kursi-Nya adalah kiasan dari ilmu-Nya, dan ada juga yang berpendapat bahwa sebagai kiasan dari kerajaan-Nya.
dan Ali ra, menerangkan bahwa Kursi adalah berupa mutiara lulu yang panjangnya tidak ada yang mengetahui kecuali Allah Swt. dan disebutkan didalam hadist,
“Tiada semua langit dan bumi yang tujuh dengan kursi kecuali seperti sebuah bundaran dalam padang yang luas.”
sedang Ibnu Majah mengatakan :
“Sesungguhnya semua langit ada di pertengahan Kursi, sedang Kursi di muka Arasy.”
Datang riwayat, bahwa sesungguhnya diantara malaikat pemikul Arasy dan malaikat-malaikat pemikul Kursi terdapat tujuh puluh hijab dari kegelapan dan tujuh puluh hijab dari cahaya. Setiap hijab dengan yang lain berjarak 500 tahun perjalanan, jika tidak ada hijab, maka terbakarlah pemikul Kursi dari cahaya pemikul Arasy tersebut.
Arasy adalah jisim yang berupa nur (cahaya) dan merupakan alam diatas Kursi, jadi Arasy bukanlah Kursi.
Allah berfirman (QS At Taubah 129) :
“Fa in tawalau fakhul hasbiyallahu laa ilaha illa huwa alaihi tawakaltu wa huwa robbul arsyladhim.”
Kalau mereka berpaling maka katakanlah,”Yang mencukupiku adalah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Dia, hanya kepada-Nya aku berserah diri (tawakal) dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang besar.”
kalau kita perhatikan ayat diatas bahwa Dia telah menyebutnya dengan besar, karena memang mahluk yang terbesar.
dan disebutkan juga tawakal, maka Nabi Muhammad benar-benar telah membuktikan dengan tawakal seperti yang diperintahkan, dan kalau kita lihat didalam kitab Taurat dan kitab yang lain Beliau disebut dengan mutawakkil tawakkil (orang yang bertawakal).
Menarik untuk dibahas masalah tawakkal ini,
pernah suatu ketika seorang Arabi datang kepada Nabi Muhaamad Saw,
“Adakah aku harus menambatkan untaku atau aku membiarkannya dan aku tawakkal, Beliau menjawab:
“Tambatkanlah dia dan tawakllah.”
Nabi Saw Bersabda:
“Hendaklah kamu tawakal kepada Allah dengan sepenuh tawakal pada-Nya, tentu Dia akan memberi rezeki padamu sebagaimana Dia telah memberi rezeki burung-burung. Pagi-pagi dia berangkat dengan perut kosong dan pulang dengan perut kenyang.”
dan Beliau juga pernah besabda:
“tangan yang diatas lebih utama dari pada tangan yang dibawah.” dan diantara tanda seorang mukmin ialah mencari yang lebih tinggi dari kedua buah tingkatan di dalam segala urusannya, sehingga mencapai tingkatan-tingkatan orang yang berbuat kebajikan?
kembali kepada Arasy, Ibnu Abbas berkata:
“Setelah Allah Swt. menciptakan malaikat-malaikat pemikul Arasy, berfirmanlah Dia kepada mereka,
“Pikullah Arassy Ku”
tetapi mereka tidak kuat, lalu Allah menciptakan bersama setiap orang dari mereka sebanyak malaikat-malaikat dilangit yang ketujuh.
berfirman Allah, “Pikullah Arasy-Ku.”
tetapi masih saja mereka tidak kuat untuk memikulnya.
lalu Allah menciptakan lagi bersama setiap mereka sebanyak malaikat dilangit dan sebanyak mahluk dibumi dan berfirman,
“Angkatlah Arasy-Ku.” merekapun tidak kuat mengangkatnya.
Allah berfirman,” Bacalah Laa haula wa laa quwwata illaa billah.”
setelah mereka membaca itu, maka dapatlah mereka memikulnya, tetapi terbenamlah kaki-kaki mereka kedalam bumi yang ketujuh pada dasar angin. setelah kaki mereka tidak berpijak pada sesuatu bergantunglah mereka pada Arasy dan tidak henti-hentinya mereka membaca “Laa haula wa laa quwwata illa bilah”, mereka khawatir seorang dari mereka bergeser dan tidak tahu kemana akan jatuh. maka jadilah mereka pemikul-pemikul Arasy dan Arasy pun memikul mereka, serta semuanya dipikul dengan kekuasaan Allah.
Subhanallah…….
(dipetik dari bukunya Imam Al Ghazali)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih di atas info yang diberi! :)
BalasHapusALHAMDULILLAH SYUKUR SELAWAT @ SHALAWAT 3333333333333333333333333333 MILLION ........
BalasHapusBUKAN SENANG HENDAK SENANG
NOT EASY TO EASY